Loading...
Yohanes Ande Kala Marcal (13) atau kerap disapa Joni tak menyangka jika aksi heroiknya memanjat tiang bendera untuk mengambil tali yang terlepas saat peringatan 17 Agustus di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Motain, Kabupaten Belu, Nusa Tengara Timur, menuai banyak pujian. Salah satunya dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Imam bahkan mengundang langsung Yohanes ke kantornya di Jakarta.
1. Kronologis Joni memanjat tiang bendera
Joni mengatakan kala itu dia sedang beristirahat di tenda karena mengalami sakit perut. Ia mengetahui tali bendera nyangkut di ujung tiang ketika Wakil Bupati NTT menanyakan siapa yang bisa memanjat tiang bendera. lalu dia pun bergegas berlari membuka sepatu dan memanjat tiang bendera tersebut.
“Ceritanya begitu perut sakit, terus ke tenda saya tidur terus saya dengar Bapak Wakil Bupati bilang siapa yang bisa panjat tiang bendera ini? langsung saya lari buka sepatu naik tiang bendera” ujar Joni. Joni juga mengaku pada bapaknya, merasa senang berlari memanjat tiang bendera itu agar bendera bisa berkibar.
2. Joni ingin jadi tentara
Di dalam lobi utama Kementerian Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menawarkan kepada Joni untuk jadi atlet panjat tebing. “Sekarang Joni bisa jadi atlet ya, bisa jadi atlet panjat tebing, kita lihat dari kemampuan Joni,” ujarnya.
Tapi sepertinya, Joni enggan menjadi atlet. Joni menjawab jika dirinya ingin menjadi tentara saja. “Hehe..mau jadi tentara saja,” kata Joni seraya tertawa.
“Panjat tebing kita juga juara dunia, loh!" menteri Iman merayu.
Joni menjawab lagi, “Gak, jadi tentara saja,” tuturnya.
3. Joni biasa memanjat pohon
Joni mengaku tidak takut memanjat tiang bendera saat hari kemerdekaan itu. Kata Joni dia tidak takut sama sekali, sebab dia juga ternyata sudah biasa manjat pohon. “Iya manjat pohon sering, pohon asam, pohon kelapa, juga pohon pinang,” ujarnya.
4. Pesan Joni untuk anak Indonesia
Saat hendak akan dijamu makan siang oleh Menpora, Joni berpesan untuk mencintai merah putih, “harus rajin belajar, harus berani dan harus cinta tanah air,” kata Joni. Imam juga mempersilakan Joni untuk membuat catatan di buku hariannya. Joni mencatat dengan tangan kiri, berikut tulisannya "Pesan dari Joni anak Indonesia harus rajin belajar".
5. Apresiasi dari berbagai pihak
Berbagai apresiasi sudah disiapkan untuk Joni, seperti dari panglima TNI, dari Mendikbud, dari BUMN, Kapolri, dan yang lainnya. Imam mengatakan, apresiasi pertama terhadap Joni adalah dengan mengajaknya menonton Asian Games. "Setelah itu saya juga akan ajak keliling vanue-vanue pertandingan. Lalu Senin nanti akan diterima Bapak Presiden," kata Menteri Imam. ( idntimes.com )
1. Kronologis Joni memanjat tiang bendera
Joni mengatakan kala itu dia sedang beristirahat di tenda karena mengalami sakit perut. Ia mengetahui tali bendera nyangkut di ujung tiang ketika Wakil Bupati NTT menanyakan siapa yang bisa memanjat tiang bendera. lalu dia pun bergegas berlari membuka sepatu dan memanjat tiang bendera tersebut.
“Ceritanya begitu perut sakit, terus ke tenda saya tidur terus saya dengar Bapak Wakil Bupati bilang siapa yang bisa panjat tiang bendera ini? langsung saya lari buka sepatu naik tiang bendera” ujar Joni. Joni juga mengaku pada bapaknya, merasa senang berlari memanjat tiang bendera itu agar bendera bisa berkibar.
2. Joni ingin jadi tentara
Di dalam lobi utama Kementerian Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menawarkan kepada Joni untuk jadi atlet panjat tebing. “Sekarang Joni bisa jadi atlet ya, bisa jadi atlet panjat tebing, kita lihat dari kemampuan Joni,” ujarnya.
Tapi sepertinya, Joni enggan menjadi atlet. Joni menjawab jika dirinya ingin menjadi tentara saja. “Hehe..mau jadi tentara saja,” kata Joni seraya tertawa.
“Panjat tebing kita juga juara dunia, loh!" menteri Iman merayu.
Joni menjawab lagi, “Gak, jadi tentara saja,” tuturnya.
3. Joni biasa memanjat pohon
Joni mengaku tidak takut memanjat tiang bendera saat hari kemerdekaan itu. Kata Joni dia tidak takut sama sekali, sebab dia juga ternyata sudah biasa manjat pohon. “Iya manjat pohon sering, pohon asam, pohon kelapa, juga pohon pinang,” ujarnya.
4. Pesan Joni untuk anak Indonesia
Saat hendak akan dijamu makan siang oleh Menpora, Joni berpesan untuk mencintai merah putih, “harus rajin belajar, harus berani dan harus cinta tanah air,” kata Joni. Imam juga mempersilakan Joni untuk membuat catatan di buku hariannya. Joni mencatat dengan tangan kiri, berikut tulisannya "Pesan dari Joni anak Indonesia harus rajin belajar".
5. Apresiasi dari berbagai pihak
Berbagai apresiasi sudah disiapkan untuk Joni, seperti dari panglima TNI, dari Mendikbud, dari BUMN, Kapolri, dan yang lainnya. Imam mengatakan, apresiasi pertama terhadap Joni adalah dengan mengajaknya menonton Asian Games. "Setelah itu saya juga akan ajak keliling vanue-vanue pertandingan. Lalu Senin nanti akan diterima Bapak Presiden," kata Menteri Imam. ( idntimes.com )