Loading...
Pelari nasional Lalu Muhammad Zohri dinanti awak media setelah mencatatkan waktu tercepat kualifikasi lari 100 meter putra pada heat ketiga di trek Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (25/8). Namun, setelah menunggu hampir sejam, penantian awak media pun sia-sia. Sosok Zohri tidak muncul bak ditelan bumi. Sesi wawancara pun gagal. Kekecewaan muncul dari kerumunan para awak media.
Akhirnya para awak media menghubungi ponsel pelatih Zohri, Eni Nuraini untuk mencari tahu keberadaan juara pertama Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia itu. Eni mengatakan, Zohri buru-buru meninggalkan venue karena harus menunaikan ibadah Shalat Isya. Masih kata Eni, Zohri baru mau diwawancarai awak media lain waktu. “Besok-besok saja saat final,” ujar Eni.
Zohri mencatatkan waktu 10,27 detik dengan finis terdepan pada heat ketiga. Sayang, catatan waktu itu tidak secepat hasil kualifikasi pelari Cina Taipei, Yang Chunhan yang menempuh 10,13 detik. Chunhan pun menempati posisi pertama, disusul Mohamed Abdullah Abkar dari Arab Saudi dengan catatan waktu 10,15 detik. Secara keseluruhan, Zohri hanya menempati posisi kedelapan kualifikasi lari 100 meter putra.
Namun dengan hasil kualifikasi tersebut, Zohri tetap merebut tempat pada semifinal yang akan digelar pada Ahad (26/8) malam di trek lari SUGBK. Mengenai hasil kualifikasi, Eni tak mempermasalahkan catatan waktu Zohri. Waktu Chunhan yang lebih cepat bukan berari catatan pelari asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengalami penurunan.
“Kami tidak memintanya bersaing dengan pelari lainnya jadi biar enjoy saja. Jangan dipaksa,” kata Eni.
Zohri memang tak dibebani target pada lomba lari 100 meter putra di Asian Games 2018. Namun, Zohri ditarget meraih medali untuk nomor lari 100 meter dan lari 4x100 meter putra. ( republika.co.id )
Akhirnya para awak media menghubungi ponsel pelatih Zohri, Eni Nuraini untuk mencari tahu keberadaan juara pertama Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia itu. Eni mengatakan, Zohri buru-buru meninggalkan venue karena harus menunaikan ibadah Shalat Isya. Masih kata Eni, Zohri baru mau diwawancarai awak media lain waktu. “Besok-besok saja saat final,” ujar Eni.
Zohri mencatatkan waktu 10,27 detik dengan finis terdepan pada heat ketiga. Sayang, catatan waktu itu tidak secepat hasil kualifikasi pelari Cina Taipei, Yang Chunhan yang menempuh 10,13 detik. Chunhan pun menempati posisi pertama, disusul Mohamed Abdullah Abkar dari Arab Saudi dengan catatan waktu 10,15 detik. Secara keseluruhan, Zohri hanya menempati posisi kedelapan kualifikasi lari 100 meter putra.
Namun dengan hasil kualifikasi tersebut, Zohri tetap merebut tempat pada semifinal yang akan digelar pada Ahad (26/8) malam di trek lari SUGBK. Mengenai hasil kualifikasi, Eni tak mempermasalahkan catatan waktu Zohri. Waktu Chunhan yang lebih cepat bukan berari catatan pelari asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengalami penurunan.
“Kami tidak memintanya bersaing dengan pelari lainnya jadi biar enjoy saja. Jangan dipaksa,” kata Eni.
Zohri memang tak dibebani target pada lomba lari 100 meter putra di Asian Games 2018. Namun, Zohri ditarget meraih medali untuk nomor lari 100 meter dan lari 4x100 meter putra. ( republika.co.id )